Halo sobat Kiat entrepreneur.
Kali ini KE akan berbagi materi tentang
teori efektuasi yang ketiga. Teori Effectual Entrepreneurhip memang
sangat membantu para entreprenur untuk melakukan langkah-langkahnya. Nggak
peduli meskipun masih pemula sekalipun.
Sebelum mengetahui prinsip-prinsip
Effectuation, KE ingin mengulas tentang pembicara. Associate Professor Saras D. Sarasvathy adalah
anggota dari Strategi, Kewirausahaan dan bidang Etika dan mengajarkan kursus
dalam kewirausahaan dan etika dalam program MBA Darden. Prof.Saras dinobatkan
sebagai salah satu dari 18 profesor kewirausahaan teratas oleh majalah Fortune
Small Business.
Oke, tentang prinsip-prinsip efektuasi ada lima. Kali ini
kita akan membahas prinsip yang ketiga. Bagi Sobat yang ingin mengetahui
prinsip 1 : Bird
in Hand dan Prinsip 2: Affordable
Lose bisa klik saja link tsb.
Nah, kembali kita tanyakan, banyak wirausahawan pasti akan
melalui pertanyaan-pertanyaan ini:
Saya ingin memulai tetapi ...
1. Apa yang harus saya lakukan?
2. Bagaimana saya mendapatkan bakat yang tepat?
3. Bagaimana jika saya gagal?
Nah Prinsip yang ketiga ini juga prinsip yang harus
diketahui dan dipraktekkan oleh Entrepreneur untuk membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan tadi.
Prinsip Lemonade #3
Kita semua tahu tentang
ungkapan pepatah "Ketika hidup memberi Anda lemon, buat limun". Ini
adalah salah satu pelajaran penting untuk dipahami dan disiratkan oleh semua
orang. Ketika seseorang tahu bagaimana mengubah kerikil menjadi mutiara di
sana, mak saat itulah ia menuju kesuksesan. Sangatlah sulit bahkan mungkin tidak
ada yang berhasil dalam upaya pertamanya. Kewirausahaan atau entrepreneurship
adalah sesuatu yang tidak memiliki aturan yang telah ditentukan untuk diikuti. Kewirausahaan
lebih merupakan eksperimen di mana kegagalan mungkin sekali terjadi. Ketika
kegagalan terjadi, rangkullah dan sesuaikan diri Anda untuk membuat perubahan
yang memperbaikinya. Ketika kami gagal, kami menemukan cara yang lebih efisien
untuk mendekati masalah yang sama. Misalnya, Anda memiliki satu perusahaan dan
tidak dapat menemukan solusi yang baik untuk sesuatu. Anda memulai perusahaan
kedua untuk menyelesaikannya dan yang kedua menjadi lebih besar dari yang
pertama. Jadi satu mantra untuk diikuti adalah berpikir kreatif yang akan
membantu mengubah setiap kegagalan sebagai batu loncatan ..
Contoh ada seorang chef George
Crum, saat itu dia adalah chef elegan di salah satu resor elegan di New York. Dia
mendapat komplain dari tamunya bahwa kripiknya terlalu tebal dan tidak cukup renyah.
Namun, sebagai lelucon, dia mengiris kentang sangat tipis sehingga tak dapat dimakan menggunakan garpu,
dan lahirlah potato chips.
Comments
Post a Comment