kali ini saya akan sedikit berbagi tentang Pentingnya "Do". Di dalam business, saya tahu bahwa plan do check action itu sangat penting. Akan tetapi ketika saya mencoba memulai usaha Bimbingan Belajar sebagai tugas besar dari Koperasi Mahasiswa Institut pertanian Bogor, pada tahun 2014, saya melakukan kesalahan yang cukup besar. Kesalahan tersebut membuat usahanya TIDAK JALAN SAMA SEKALI. Lebih anehnya lagi, tim kami sudah terdiri lebih dari 10 orang. Saya merasa gagal dengan sangat konyol. Banyak orang saya kecewakan.
Ketua Umum KOPMA IPB menawarkan kepada seluruh anggota untuk memulai bisnis Bimbel di acara Sekop (Sekolah Koperasi). Dengan lantang, katanya, saya memberanikan diri untuk menerima tawaran tersebut. Sesuatu yang terbenak di pikiran saya ya hanya itu : "Pokoknya harus memulai usaha". Saya bisa dibilang kementhus atau sok bisa banget. Bagaimana tidak, waktu itu saya masih belum memiliki pengalaman dan umur saya yang baru 17 tahun.
Dengan hanya modal nekad saya melakukannya. Eits tapi jangan salah sangka. Saya sama sekali tidak Run ya! Gagal.
Kesalahan saya adalah saya bingung harus apa. Akhirnya saya kumpulin anggota, lalu rapat, bikin konsep, rapat lagi, bikin konsep lagi, merasa kurang konsepnya, akhirnya rapat lagi, bikin konsep lagi. Berputar-putar saja disitu. Tidak pernah Do. Akhirnya banyak ketidakjelasan. semangat turun. tim bubar. Habis lah sudah. Kalah sebelum perang.
Dalam business atau usaha, jangan menunggu memulai usaha dengan ide yang sempurna, brilian. Jangan! Kita pasti tau kalau bayi itu memiliki banyak kekurangan. Belum bisa apa-apa. Jalanlah dulu. Setelah itu terus belajar dan evaluasi. Maka secara lambat atau cepat business akan tumbuh. Tumbuh menjadi usaha besar seperti orang dewasa.
Lakukanlah sebisa anda. Semaksimal mungkin tapi jangan memaksakan. Cepat tapi jangan buru-buru. Pilihlah tindakan-tindakan besar yang beresiko kecil. Dalam konsep ini, para ahli mengatakan Bird in Hand Principle.
So, Plan Do Check Action Sob. do! do! and do!
Salam sukses.
Ketua Umum KOPMA IPB menawarkan kepada seluruh anggota untuk memulai bisnis Bimbel di acara Sekop (Sekolah Koperasi). Dengan lantang, katanya, saya memberanikan diri untuk menerima tawaran tersebut. Sesuatu yang terbenak di pikiran saya ya hanya itu : "Pokoknya harus memulai usaha". Saya bisa dibilang kementhus atau sok bisa banget. Bagaimana tidak, waktu itu saya masih belum memiliki pengalaman dan umur saya yang baru 17 tahun.
Dengan hanya modal nekad saya melakukannya. Eits tapi jangan salah sangka. Saya sama sekali tidak Run ya! Gagal.
Kesalahan saya adalah saya bingung harus apa. Akhirnya saya kumpulin anggota, lalu rapat, bikin konsep, rapat lagi, bikin konsep lagi, merasa kurang konsepnya, akhirnya rapat lagi, bikin konsep lagi. Berputar-putar saja disitu. Tidak pernah Do. Akhirnya banyak ketidakjelasan. semangat turun. tim bubar. Habis lah sudah. Kalah sebelum perang.
Dalam business atau usaha, jangan menunggu memulai usaha dengan ide yang sempurna, brilian. Jangan! Kita pasti tau kalau bayi itu memiliki banyak kekurangan. Belum bisa apa-apa. Jalanlah dulu. Setelah itu terus belajar dan evaluasi. Maka secara lambat atau cepat business akan tumbuh. Tumbuh menjadi usaha besar seperti orang dewasa.
Lakukanlah sebisa anda. Semaksimal mungkin tapi jangan memaksakan. Cepat tapi jangan buru-buru. Pilihlah tindakan-tindakan besar yang beresiko kecil. Dalam konsep ini, para ahli mengatakan Bird in Hand Principle.
So, Plan Do Check Action Sob. do! do! and do!
Salam sukses.
Comments
Post a Comment